Sabtu, 07 Januari 2017

Lab 37 – Virtual AP

Lab 37 – Virtual AP



Pada lab sebelumnya kita membahas wireless mode bridge dan ap bridge, sekarang kita membahas virtual AP. Virtual AP merupakan fitur dari mikrotik yang memungkinkan bisa membuat lebih dari 1 SSID dalam satu mikrotik. Virtual AP adalah interface yang bersifat virtual sehingga membutuhkan master interface yakni interface wlan real. Akan tetapi virtual ap bisa diset berbeda dengan interface utama kecuali ip address dan mode. Langsung saja kita buat virtual AP.



Sekarang kita lihat pada wireless table.



Virtual AP sudah terdaftar, selanjutnya kita cek pada client.



Lab 36 – Wireless AP Bridge

Lab 36  – Wireless AP Bridge




Pada lab sebelumnya kita membahas wireless mode bridge. Mode bridge hanya bisa diconnect oleh 1 perangkat saja, kalo client kita banyak gimana coba ?? solusinya menggunakan mode AP bridge. Bridge dan AP Bridge modenya sama yakni sama-sama sebagai pemancar, akan tetapi AP Bridge bisa diconnect lebih dari 1 perangkat atau biasa disebut dengan Point to Multipoint. Selanjutnya kita akan gunakan topologi seperti berikut.untuk lebih jelasnya mengenai wireless sliahkan baca artikel wireless !!



Saya asumsikan semua sudah diconfig seperti ip address,dhcp server, dan enable wlan. Kemudian set mode mikrotik ke mode AP Bridge.



Pastikan status wireless sudah running ap. Terakhir connect masing-masing client ke mikrotik wireless ap bridge.



Kemudian cek status dari masing-masing client pastikan mendapat ip dari DHCP Server.



Lab 35 – Wireless Bridge

Lab 35  – Wireless Bridge



Wireless bridge merupakan salah satu mode wireless pemancar pada mikrotik. Mode bridge adalah mode yang hanya bisa diconnect oleh 1 perangkat, biasanya digunakan untuk Point to Point. Misalnya kita membuat sebuah wireless mikrotik dengan mode bridge dan ada client A,B,dan C. Client A sudah terhubung dengan wireless kita, maka client B dan C tidak bisa terhubung dengan wrieless kita. untuk lebih jelasnya mengenai wireless sliahkan baca artikel wireless !!  Kita gunakan topologi berikut.




Pada lab ini kita menggunakan fitur DHCP yang sudah dibahas pada lab sebelumnya. Sekarang set ip address terlebih dahulu.




Arahkan parameter interface ke wlan1, karena wlan1 merupakan interface wireless. Selanjutnya set DHCP.















Saat selesai set ip dan dhcp parameternya akan berwarna merah karena interface wlan1 masih disable. Secara default mikrotik mendisable interface wlan1 sehingga kita perlu enable terlebih dahulu.




Saat sudah enable klik interface wireless dan set ke mode bridge dengan SSID “KITS-Networkers”, setelah di apply pastikan status mikrotik running ap.





Untuk R2 akan dibahas pada lab selanjutnya :D

Lab 34 – Bridge with DHCP Server

Lab 34 – Bridge with DHCP Server

Pada lab sebelumnya kita membahas bridge dan set client secara static. Sekarang kita akan membuat DHCP pada bridge. Topologi yang digunakan tetap sama dengan lab sebelumnya.




Kita buat interface bridge dulu, lalu assign setiap interface yang akan dibridge.







kemudian kita buat ip address, dan arahkan ke interface bridge.




Terakhir buat dhcp server, baik secara manual ataupun otomatis.




Arahkan parameter interface ke interface bridge.
             








Terakhir kita set masing-masing client ke obtain alias dhcp.

                   





Selanjutnya kita ping dari client 1 ke client 2, maupun sebaliknya.



Pc 1 ke pc 2




Pc 2 ke pc 1

Lab 33 – Bridge 1 Router

Lab 33 – Bridge 1 Router

Pada kali ini kita membahas teknik bridge menggunakan 1 router. Topologi yang digunakan seperti berikut.




Buat interface bridge terlebih dahulu.




Kemudian assign interface ether1 dan ether2 ke dalam interface bridge yang telah kita buat tadi.





Selanjutnya set ip tiap pc sesuai dengan topologi.



                           


Terakhir lakukan ping pada tiap client.