Minggu, 15 Oktober 2017

VPCS

Assalamualaikum Wr.Wb
Bagaimana nih kabarnya? Sehat semua? Masih tetap semangat buat belajar? Jawabannya pasti sehat dan masih, adminnya sok tau nih wkwkwk :D #bercanda
Ngomongin soal belajar nih, kali ini saya mau bagi-bagi ilmu nih. Kali ini tentang VPCS. Singkat kata VPCS merupakan host atau PC virtual atau client yang bisa kita gunakan dalam GNS3.
Langsung saja sikat sob!

Input VPCS ke worksheet



Untuk menjalankan VPCS minimal harus ada dua dan harus dihubungkan.
Lanjut start dan masuk ke menu console. Setelah masuk ke console tinggal kita kasih IP Address dan DNS.



IP <IP yang digunakan> <Gateway> è menambah IP Address
IP DNS <IP DNS> è Menambahkan DNS

Selain diset static juga bisa diset dhcp loh, caranya.



Nah gitu doang untuk dhcp. Simple kan wkwkwkwkw


Oh iya untuk melihat settingan IP tinggal ketikkan “sh ip”.

Static Route


Assalamualaikum Wr.Wb
Hay nawak-nawak, kuy belajar bareng. Kali ini materinya tentang static route atau routing static. Sebenarnya pada bab sebelumnya sudah di bahas sih *baca : konfigurasi static route
Namun kali ini kita akan menggunakan 3 Router MikroTik, dan topologi yang akan kita gunakan seperti di bawah ini.


Langsung sikat saja sob. Sebelum kita konfigurasi static route pastikan masing-masing pc bisa ping ke gateway masing-masing dan tiap router bisa ping ke router yang lain (satu network).

Konfigurasi R1



Konfigurasi R2



Konfigurasi R3




Sekarang lanjut konfigurasi static routenya.

R1



R2



R3



Perhatikan, konfigurasi pada R1 dan R3 kita menambahkan 3 route sedangkan di R2 hanya 2 route, kenapa seperti itu? Kok nggak disamain 3 route saja?
Jawabannya simple, lihat topologinya lagi. R1 hanya mengenali network 10.10.10.0/30 dan 192.168.10.0/24, dan yang lainnya tidak. R2 mengenal network 10.10.10.0/30, 20.20.20.0/30, dan 192.168.20.0/24. R3 mengenali network 20.20.20.0/30 dan 192.168.30.0/24.

Jadi intinya kita harus menambahkan network yang tidak kita kenali di Router kita. Cth : R1 tidak mengenal network 20.20.20.0/30, 192.168.20.0/24, dan 192.168.30.0/24, maka kita harus menambahkan 3 network tersebut ke R1.

Sekarang kita tes hasilnya pada masing-masing pc yang berbeda network.








Nah masing-masing PC yang berbeda network bisa saling berkomunikasi. Sekarang bagaimana jika ada 4 router? Sebenarnya banyak atau tidaknya router tidak berpengaruh yang terpenting kita paham konsep static route.


Lab kali ini cukup sampai disini saja dulu, kita lanjutkan dilain waktu lagi. Semoga bermanfaat dan jangan lupa share ke teman-teman.

Jumat, 13 Oktober 2017

Ebook MikoTik Certified Networking Associate

Assalamualaikum Wr. Wb

Gimana nih kabar belajarnya? apakah masih tetep semangat atau ada kendala? Kalau masih tetep semangat syukur deh, nanti bakalan saya kasih hadiah nih :D
Hayo siapa yang mau? hehehe

Langsung saja deh ke hadiahnya, hadiahnya silahkan klik link di bawah ini.

Nih linknya

Gimana hadiahnya? keren ndak? apa masih belum puas? kalau belum puas silahkan klink link berikut


Tapi sebelum klik saya punya permintaan nih. Jangan lupa dishare ke temen" yang lain biar ilmunya bermanfaat dan barokah dunia dan akhirta. Cuma itu aja sih hehehe
Semoga bermanfaat


Cek sini aja deh -,-
atau
Sini aja

Btw, ini karya pertama saya loh hehehe, semoga ke depan bisa membuat karya yg lainnya juga :D

Jumat, 08 September 2017

Jenis dan Spesifikasi Mini PCI MikroTik


Jenis dan Spesifikasi Mini PCI MikroTik


 















Assalamualaikum Wr. Wb.

Bagaimana nih belajarnya teman” tentang mikrotik ?? udah sampai mana ?? kalau saya sih masih sampai sini hehehe :D #sebenernya enggk juga sih :P. Oh iya, kapan sih saya update terakhir kali di blog ini ? hehehe, saya sendiri lupa haha, yang penting jangan sampai lupa belajarnya ya, walau saya jarang update sih hehehe. Sekarang saya mau sharing sama temen” mengenai mini PCI MikroTik. Hayo siapa yang tau dengan mini PCI ? Mini PCI merupakan perangkat yang digunakan untuk wireless, biasanya sih plug n play hehehe, terus jenis-jenisnya juga banyak. Mini PCI digunakan tergantung kebutuhan kita juga. Mini PCI ada yang hanya untuk frequency 2,4 GHz, ada juga yang hanya untuk 5,8 GHz, serta support keduanya. Untuk lebih detailnya silahkan lihat jenis jenis mini PCI dan spesifikasinya.


No
Jenis
Mac Address
Support to Frequncy
Max Data Rates
Jenis Pigtail
Tx Power
1
XR-5
00:15:XX:XX:XX:XX
5,8 GHz
54 Mbps
MMCX
600mWatt
2
XR-2
00:15:XX:XX:XX:XX
2,4 GHz
54 Mbps
MMCX
600mWatt
3
R52-350
D4:CA:XX:XX:XX:XX
2,4 GHz / 5,8 GHz
54 Mbps
UFL
350mWatt
4
WLM 54AGP
00:80:XX:XX:XX:XX
2,4 GHz / 5,8 GHz
54 Mbps
UFL
200mWatt
5
WMIA
00:0E:XX:XX:XX:XX
2,4 GHz / 5,8 GHz
54 Mbps
MMCX
200mWatt
6
CM-9
00:0B:XX:XX:XX:XX
2,4 GHz / 5,8 GHz
54 Mbps
UFL
200mWatt

Mungkin itu saja yang spesifikasi mengenai masing” mini PCI, kalau untuk harga jangan Tanya saya ya :D .

Sekian dari saya,

Wasalamualaikum Wr. Wb

Sabtu, 14 Januari 2017

Lab 45 – Router Gateway Wireless

Router Gateway Wireless



Router gateway wireless pada dasarnya sama dengan router gateway pada lab lab sebelumnya. Perbedaannya terletak pada sumber internet, lab sebelumnya internet dari modem sekarang sumber internet dari wireless. Kita gunakan topologi seperti berikut.



Saya asumsikan R.Gw sudah connect ke pemancar, sekarang set ip menggunakan dhcp client.




Arahkan parameter interface ke wlan1 karena sumber internet R.Gw dari wlan1 dan pastikan status dhcp client “bound”.  Kemudian kita tes ping opengoogle dan google.




Selanjutnya set ip yang menuju client.




Lanjut buat dhcp server agar client mendapat ip secara otomatis.










Kemudian buat firewall nat.




Arahkan parameter out ke wlan1 karena wlan1 adalah sumber internet dan action ke masquerade karena client lebih dari 1. Sekarang lihat status client kemudian tes ping google.com




Lab 44 – Default Forward

Default Forward




Pada lab sebelumnya saat kita membuat jaringan wireless maka setiap client bisa saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Pada lab – kita akan membahas supaya client satu dengan yang saling tidak bisa berkomunikasi, sehingga kita menggunakan fitur wireless yaitu default forward. Kita gunakan topologi berikut.




Saya asumsikan semua sudah diconfig dan client mendapatkan dari DHCP Server serta bisa saling berkomunikasi antar client. Sekarang set default forward.



Unchek default forward, karena default forward mengizinkan setiap client saling berkomunikasi sehingga perlu kita unchek. Sekarang kita test ping dari client 1 ke client 2 maupun sebaliknya.





Lab 43 – Connect List

Connect List



Pada lab sebelumnya kita membahas tentang access list, sekarang membahas connect list. Access list dan connect list pada dasarnya sama, perbedaanya hanya pada dimana kita gunakan access list dan connect list. Access list digunakan pada pemancar sedangkan connect list digunakan pada penerima atau client. Connect list biasnya digunakan pada saat ada banyak wireless dan dengan ssid dan password sama, sehingga saat link kita terputus dengan salah satu wireless maka secara otomatis miktotik kita akan connect dengan yang lain tanpa perlu autentikasi karena password sama. Gambarannya seperti ini




Sekarang kita gunakan topologi seperti berikut.




Saya asumsikan R1 dan R2 sudah diconfig dan bisa saling berkomunikasi. Sekarang kita gunakan connect list pada R2.




Sekarang kita lihat sudah terlist pada apa belum.





Sekarang mikrotik kita hanya bisa connect ke R1 karena R2 sudah mac dari R1 sudah terdaftar pada connect list.

Lab 42 – Access List

Access List



Pada lab sebelumnya kita membahas security profile dan sekarang kita membahas access list. Konsep access list sama dengan firewall filter akan tetapi access list digunakan pada jaringan wireless. Access list digunakan untuk memfilter client mana saja yang bisa connect dengan mikrotik kita. Misalnya kita membuat wifi dengan mikrotik dan dilengkapi dengan password, akan tetapi tetangga kita mengetahui password wifi sehingga mereka bisa connect. Kita ingin agar tetangga kita tidak bisa connect ke wireless tanpa merubah password , maka kita gunakan fitur access list sehingga mereka tidak bisa connect. Akan tetapi kita harus mendaftarkan laptop/hp kita agar bisa connect. Gambarannya seperti ini.





Sekarang kita gunaka layout seperti di bawah ini.




Saya asumsikan semua sudah diconfig dan R2 sudah terhubung dengan R1. Sekarang kita berada pada R1 (pemancar) dan kita daftarkan R2 ke access list.




Registration adalah list client mana saja yang connect dengan kita. Sehingga sebelum kita gunakan access list pastikan client yang akan diizinkan connect sudah terdaftar terlebih dahulu.Selanjutnya kita unchek default authenticate. Sebelum kita unchek pastikan client sudah terdaftar di access list.




Sekarang uncheck default authenticate, karena jika tetap dicheck maka access list tidak akan bekerja





Sekarang router penyusup tidak bisa connect ke R1 dan hanya R2 yang bisa connect ke R1. Jika ingin perangkat yang lain connect maka harus didaftarkan ke access list terlebih dahulu.


Lab 41 – Security Profile

Security Profile



Pada lab sebelumnya kita membuat wireless tanpa keamanan, nah sekarang kita akan membahas tentang keamanan pada wireless atau yang biasa dikenal dengan security profile. Secara default wireless mikrotik tidak menggunakan security profile, untuk itu kita perlu menambahkan seucrity profile secara manual. Langkahnya seperti berikut.





Setelah membuat security profile, set agar wlan menggunakan security profile yang telah dibuat tadi.





Sabtu, 07 Januari 2017

Lab 40 – Wireless Station Pseudobridge

Lab 40 – Wireless Station Pseudobridge



Pada lab sebelumnya kita membahas wireless station yang notabenya tidak bisa dibridge serta beda vendor. Bagaimana jika beda perangkat dan ingin dibridge ?? solusinya adalah menggunakan station pseudobridge. Station pseudobridge dilengkapi fitur support bridge. Langsung saja kita ngelab dengan topologi berikut. Pemancar menggunakan tp-link 511.



Sekarang kita config router menggunakan paramater station pseudobridge.



Abaikan paramater lainnya dan langsung scan dan connect ke wifi pemancar.



Setelah diconnect maka frequency dan SSID akan menyesuaikan, serta pastikan status sudah “connected to ess.



Kemudian kita buat interface bridge serta jangan lupa assign iterface wlan1 dan ether2 ke bridge.



Terakhir kita lihat status pada client atau pc.